Kenisc-ai-an

20 Januari 2024

Judul awal dari notes ini saya ambil dari satu kata dalam bahasa indonesia yaitu keniscayaan dan satu istilah dalam bahasa inggris yaitu AI (Artificial Intelligence). Keniscayaan dalam KBBI artinya adalah sesuatu yang pasti terjadi atau terwujud. Sehingga bisa disimpulkan, keniscayaan merupakan kepastian atau keberlanjutan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Sedangkan AI (Artificial Intelligence) atau Kecerdasan Buatan adalah teknologi yang dirancang untuk membuat mesin atau program komputer bisa melakukan tugas-tugas yang biasanya butuh kecerdasan manusia. Tujuannya adalah agar komputer atau mesin menjadi pintar untuk melakukan suatu tugas yang kompleks. Contohnya, bisa memahami suara, memproses data yang besar dan banyak, sampai membuat ringkasan dari suatu percakapan secara langsung.

Dalam melakukan tugasnya, AI juga menyimpan riwayat tugas apa saja yang sudah dikerjakan dan menyimpan konteksnya. Sehingga bisa belajar dari kasus yang sudah pernah dilakukannya dulu. Cerdas bukan ?

Perkembangan teknologi AI telah berkembang dengan sangat cepat, kalau di ilustrasikan perkembangannya adalah "multiply" atau berpangkat. Hal ini karena didukung oleh investasi yang besar dari berbagai firma teknologi seperti OpenAI, Meta, Microsoft, hingga Apple. Disertai juga dengan komunitas pengembangan yang masif dan open source. Bahkan per Januari 2024 ini, sudah ada lebih dari 10.000 perangkat lunak yang dibangun dengan fokus AI. Untuk daftar lengkapnya bisa dilihat di sini.

Pemantik dari "booming" nya dari AI akhir - ahir ini adalah dengan lahirnya Generative AI yang dipopulerkan oleh ChatGPT. Generative AI ini adalah bagian dari AI yang fokusnya pada kemampuan untuk membuat konten baru, seperti gambar, teks, atau suara. ChatGPT, DALL-E, atau google bard adalah salah satu tools yang dibangun berlandaskan Generative AI ini.

Dengan hadirnya AI ini tentu sangat memudahkan dalam menjalankan suatu hal yang sebelumnya sangat "ribet". Sebut saja jika ingin membuat illustrasi dengan mudah, cukup menggunakan DALL-E atau bing Images. Apalagi mungkin ingat dengan hype membuat illustrasi yang mirip style animasi di film Disney / Pixar yang bisa dengan mudah dibuat dengan Bing Images tanpa harus membuat sendiri dari awal menggunakan software untuk membuat gambarnya dari 0. Contoh lainnya adalah jika ingin membuat copywriting atau penulisan iklan / promosi suatu hal bisa dengan mudah untuk dibuat menggunakan Chat GPT.

Dari kemudahan yang ditawarkan tentunya keberadaan tools seperti diatas, tidak luput dari kontroversi dan kekhawatiran dari berbagai pihak. Karena agar Generative AI ini berjalan dengan akurat dan sesuai yang diharapkan, perlu banyak sumber data atau model untuk melatih Generative AI ini. Semakin banyak sumber data maka akan semakin baik kualitas dari data yang dihasilkan dari pemanfaatan Generative AI ini. Dan salah satu yang dipersoalkan oleh banyak pihak adalah "Bagaimana Generative AI ini mengumpulkan banyak data yang diperlukan?"

Baru - baru ini terungkap bahwa Midjourney, sebuah tools Generative ai yang dibuat untuk membuat gambar artifisial dilaporkan dengan sengaja membuat daftar 1000 lebih designer grafis dan mengambil karya tanpa ijin dari mereka untuk melatih dan mensuplai data mereka untuk pembuatan Generative AI Ini. Apalagi Midjourney ini dibuat dengan tujuan profit.

Selain itu permasalahan lainnya adalah mengenai pekerjaan - pekerjaan yang nantinya digantikan oleh AI ini, sebut saja salah satunya adalah Copywriter. Kekhawatiran ini tergambarkan dari 14 % orang di Amerika serikat yang khawatir akan pekerjaannya digantikan oleh AI . Bahkan pada Mei 2023 sudah 3.900 orang yang di berhentikan karena keterkaitannya dengan perkembangan AI ini. Dan mayoritasnya adalah pada sektor Teknologi.

Dibalik segala hal kontroversinnya, perkembangan AI terutama Generative AI ini tidak bisa dihentikan, apalagi teknologinya bersifat "open source" yang dimana sumber kode program, teknologi, dan pengetahuannya dapat diakses oleh masyarakat umum. Sehingga semua orang bisa membuat, berkreasi, dan belajar untuk menyempurnakannya.

Hal yang bisa kita lakukan adalah dengan memanfaatkan AI ini untuk menunjang hal - hal yang sekarang kita lakukan, baik itu untuk belajar ataupun bekerja. Kalo bahasa atau terminologi nya adalah AI-sisted dengan menjadikan AI sebagai pendamping atau asisten untuk mempermudah dan meningkatkan kualitas apapun yang kita kerjakan.