Harga dari sebuah kesempatan

21 September 2024

Prakata

Tiada makan malam yang gratis. Karena tentunya ada harga yang dibayarkan untuk mendapatkan makan malam tersebut, apapun bentuknya. Bahkan ketika kita bernafas, ada waktu yang diperlukan, dan tentunya ada pembakaran energi dalam diri kita agar sistem pernafasan kita bekerja, itulah harga yang diberikan. Secara umum, harga merupakan ukuran nilai yang diberikan untuk:  mendapatkan / memiliki/ merasakan ataupun mempunyai suatu apapun.

Tentang Kesempatan

Kita tahu kesempatan adalah situasi dimana peluang untuk meraih tujuan kita menjadi lebih besar. Ada dua jenis kesempatan yang bisa kita dapatkan, yang pertama adalah kesempatan yang terstruktur atau prosedural, kesempatan ini secara sengaja dibuat melalui tahapan-tahapan ataupun proses yang direncanakan. Contohnya adalah untuk memperbesar kesempatan untuk lulus dalam seleksi masuk universitas, tentunya pasti kita akan belajar secara serius melalui les ataupun belajar secara mandiri. 

Yang kedua adalah kesempatan tiba-tiba atau spontan yang sering kita sebut sebagai keberuntungan atau hoki. Kesempatan ini terbuka karena momentum yang sudah kita bangun sebelum - sebelumnya. Seperti networking / relasi dengan teman, belajar suatu hal tertentu, atau tindakan positif lainnya menjadi pemicunya.

Tentang Harga yang perlu dibayar

Setiap orang memiliki harga yang berbeda biarpun satu sama yang lain mengincar kesempatan yang sama. Sebutlah ada satu lowongan pekerjaan “Translator Bahasa Inggris”, terdapat 125 orang yang melamar, tetapi hanya 2 Orang yang akan diterima. Lowongan tersebut mensyaratkan diharuskan sudah lulus pendidikan Sarjana. Harga yang perlu dibayar yang pastinya adalah “Sudah menempuh pendidikan Sarjana”. Untuk mendapatkan gelar Sarjana ini tidaklah mudah dan murah, bukan cuma soal biaya tapi soal bagaimana seseorang berjuang dalam menempuh pendidikan tersebut, tentunya setiap orang mengalami hal yang berbeda pula. Melewati proses interview nya, test nya sampai offering.

Proses - proses sulit,  waktu yang sudah ditempuh, dan juga uang yang sudah dikeluarkan. Inilah harga yang harus dibayar. Bahkan itupun tidak dapat menjamin kita langsung mengantarkan kesempatan kita menjadi terlaksana.

Inflasi Harga

“Dulu bapak lulus SD aja bisa langsung kerja”, tiap generasi selalu mengeluh ataupun meremehkan generasi sebelum atau sesudahnya. Padahal dari background IPOLEKSOSBUDHANKAM sangat berbeda di tiap generasinya. Tentunya di tiap generasi ini, harga dari kesempatannya sangat berbeda dan kontras. Sebut saja minimal syarat untuk mendapatkan kerja, ataupun untuk mendapatkan jodoh misalnya. Harga ini kian naik dari generasi ke generasi, dan tentunya semakin “tinggi” harganya. Dan juga inflasi ini akan kian mahal karena diri kita, usia semakin bertambah, kebugaran tubuh dan pengetahuan tidak lagi sama dengan anak - anak muda di bawah kita. Dan tentunya sehingga kesempatan yang ingin diambil, mempunyai pertimbangan yang lebih mendalam.

Kesempatan Tak Pernah Usai

Setiap waktu yang berjalan membuka kesempatan baru, tergantung bagaimana kita mau untuk memanfaatkan. Hari esok memang masih ada, tapi apakah kita masih bisa menyambutnya? Dengan keadaan yang terbaik untuk mengusahakan segala mimpi dan harapan untuk segala hal baik.